Al-Qur’an
merupakan kitab wahyu berbahasa Arab yang paling agung telah menyedot
perhatian banyak orang, baik muslim maupun non muslim, yang mana dalam
kitab ini terdapat ayat-ayat yang difungsikan sebagai pembelajaran
bahasa.
Dalam
sebuah pembelajaran yang menggunakan ayat-ayat al-Qur’an mempunyai
nilai yang sangat tinggi dan mampu memudahkan untuk pembelajaran.
Ayat-ayat
Qur’ani terdapat pesan-pesan yang di tujukan kepada manusia-berupa
bimbingan dan petunjuknya menggunakan gaya yang beragam.[1] tujuan dari pesan tersebut tidak lain adalah agar petunjuk dan bimbingannya dapat dengan mudah diterima sebagai pelajaran. “ Dan sesungguhnya telah kami mudahkan al-Qur’an untuk menjadi pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran”.[2]
Betapa
banyak ayat-ayat qur’ani yang memuat amsal atau perumpamaan yang
menerangkan kebenaran dalam berbagai hal agar manusia memperoleh
pelajaran darinya. Dengan tujuan membimbing manusia ke jalan yang benar.
Asas-asas pengajaran yang disampaikan melalui ayat-ayat qur’ani yang di tuangkan dalam amsal mempunyai
pengaruh dan dampak positif terhadap progresivitas sistem dan
pengajaran. Misalnya menjadi manusia utuh, menjadi insan utama yang
menyadari jati dirinya, memahami hikmah penciptaan dirinya dan alam
serta menyadarkan akan dirinya untuk menggunakan atau mengambil faidah
daripadanya.[3]
Menurut Abd. Al-Karim Khafid hubungan antara amsal yang terdapat di
dalam ayat-ayat Qur’ani dengan tujuan pengajaran adalah terletak pada
dorongan agar manusia memerankan intelegensianya untuk menemukan hakekat
meteri yang disajikannya, sehingga manusia merasa memiliki dan merasa
bertanggung jawab untuk membelanya.
Untuk
mencapai tujuan menjadikan manusia baik, dibutuhkan materi yang
mengarah kesana, yaitu meteri pengajaran yang baik dengan tujuan yang
baik. Membentuk manusia menjadi baik tidak hanya menjadi tanggung jawab
pengajaran dalam arti sempit tetapi juga tanggung jawab semua jenis
pengajaran dalam arti luas baik pengajaran yang bersifat rasional
ataupun sosial.[4]
Ayat Qur’ani sebagai sarana Pembelajaran Bahasa Arab
Nikmat
Allah yang diberikan manusia memang tak terhingga, diantara nikmat itu
yang sangat besar dan dikhususkan Allah hanya untuk manusia adalah
kemampuannya untuk belajar bahasa, sehingga manusia disebut sebagai “hayawan nathiq”.
Mengapa bahasa dianggap sebagai suatu yang istimewa? Sebab bahasa
merupakan sarana utama manusia untuk berfikir yang merupakan sumber awal
manusia memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan, sebagai simbol
sebuah pemahaman, bahasa telah memungkinkan manusia untuk memahami apa
yang ada di sekitarnya, dan mengantarkan dia memiliki ilmu pengetahuan
dan keahlian.[5]
Ayat-ayat Qur’ani merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada Muhammad SAW melalui ruhul amin, malaikat Jibril untuk dijadikan pedoman hidup (way of life) bagi
makhluk-makhluk Allah di setiap ruang dan waktu. Di sisi lain,
ayat-ayar Qur’ani juga telah menegaskan bahwa kitab suci ini tertuang
dalam “Lisan Arab yang jelas” [6]
pemilihan bahasa Arab oleh Allah sebagai bahasa komunikasi bukan tanpa
alasan, sebab tidak ada komunikasi linguistik kecuali jika dua orang
terlibat dalam pembicaraan (kalam) yang menggunakan sistem
isyarat yang sama. Dalam hal ini Allah berkomunikasi dengan menggunakan
bahasa Muhammad, yaitu bahasa Arab.[7]
Education Association (NEA)
mendefinisikan media sebagai sarana pembelajaran yang dapat dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan
dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi
efektifitas progam instruksional.[8] Media hendaknya dapat dilihat, didengar dan dibaca.
Media
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila
difahami secara garis besar adalah manusia, materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan,
keterampilan, atau sikap.
Ayat-ayat
qur’ani di jadikan media atau sarana sebagai pembelajaran bahasa arab,
dikarenakan al-Qur’an mempunyai bahasa yang sangat istimewa sekaligus
menjaga dan memelihara kemurnian serta keutuhan ajarannya. Karena
perangkat utama untuk memahami al-Qur’an adalah bahasa Arab, sebagai
mana firman Allah;
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآَنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ
“Dan sungguh kami telah menurunkan Al-Qur’an dalam bahasa Arab agar kalian mau berpikir.” (Yusuf: 12)
Dalam sebuah ungkapan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitab Iqtidha’ Shirathal Mustaqim, beliau mengatakan;
Bahasa
Arab merupakan bahasa umat Islam sekaligus bahasa Al-Qur’an. Oleh
karena itu, Al-Qur’an dan Sunnah tidak akan pernah bisa dipahami dengan
benar dan sehat kecuali dengan bahasa Arab.” (Iqtidha’ Shirathal Mustaqim, 1:67)
Disisi lain ayat Qur’ani di fungsikan sebagai pembelajaran, karena di dalam ayat-ayat al-Qur’an terdapat amsal-amsal
yang sangat efektif dan dapat mempemudah peserta didik untuk memahami
materi-materi yang disajikannya melalui pertimbangan akal sehat.[9]
[1] Usman, Metafora al-Qur’an dalam Nilai-Nilai Pendidikan dan Pengajaran (Yogyakarta: Teras, 2010), hlm. 1.
[2] Q.S. al-Qur’an (50): 17, 22, 32, 40.
[3] Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam –IPI 2 (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 51.
[4] Ibid, Usman, hlm. 91.
[5] Mamlu’atul Hasanah, Proses Manusia Berbahasa, Prespektif Al-Qur’an dan Psikolinguistik (Malang: UIN-MALIKI PRESS, 2010), hlm. 149.
[6] Q.S al-Nahl, 16: 103.
[7] Nor Ichwan, Memahami Bahasa Al-Qur’an (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002), hlm. 9.
[8] Asnawir dan M. Basyirudin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Press, 2002) Cet 1, hlm. 11.
[9] H.M Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), hlm. 216.
0 komentar:
Post a Comment