Home » » LANGUAGE, LANGUAGE, AND FOLLOW LANGUAGES

LANGUAGE, LANGUAGE, AND FOLLOW LANGUAGES

Unknown | 11:06 AM | 0 komentar
BAHASA
            Language is not everything, but everything without language is nothing.

                        Language (al-lughah), speech (al-kalam), and communication (al-ittisal)     merupakan tiga istilah berbeda yang sering tumpang tindih pemahamannya. Tiga    istilah ini memiliki cara pengkajian yang berbeda. Karenanya, akan kami uraikan            perbedaan tiga istilah tersebut sesuai beberapa referensi yang telah kami baca.
            1). DEFINISI BAHASA
  1. Ibnu Jinny: Sistem bunyi yang digunakan sekelompok masyarakat untuk mengungkapkan tujuannya.
  2. Ferdinand De Saussure: Sistem simbol bunyi yang ada di hati sekelompok pengguna bahasa untuk merealisasikan komunikasi antar mereka, yang setiap individu memperoleh bahasa dengan cara mendengar dari komunitasnya.
  3. Kamus Besar Bahasa Indonesia, mendefinisikan bahasa merupakan sistem lambang bunyi berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang bersifat sewenang-wenang dan           konvensional   yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan   pikiran.
Bahasa sebagai alat komunikasi biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari         untuk   mentransfer atau menyampaikan informasi oleh seseorang kepada orang lain.      Tanpa bahasa, seseorang akan merasa kesulitan ketika dia ingin menyampaikan maksud         atau tujuannya. Begitu pentingnya bahasa sehingga dikatakan bahwa sesuatu tidak akan       ada wujudnya tanpa kehadiran bahasa.
            2). KARAKTERISTIK BAHASA
Bahasa memiliki beberapa karakteristik, adalah sebagai berikut:
  1. Simbol Bunyi, merupakan gambaran kehidupan sebuah bahasa. Bunyi bahasa adalah                 bunyi yang muncul dari manusia dan bukan sembarang bunyi. Dua jenis bahasa,yaitu:
1) instink natural, seperti menangis dan tertawa.
2) muktasabah/diperoleh.
  1. Simbol Sosial. Karakter sosial bahasa terlihat pada tataran fungsinya sebagai alat                 komunikasi. Kelompok filsafat rasionalis berpendapat bahwa fungsi pokok bahasa                         adalah untuk             mengungkapkan pikiran dan mentransformasi pengetahuan. Manusia tak     mampu berpikir tanpa bantuan bahasa. Bahasa memiliki dua bidang, yaitu:
1) bunyi: getaran yang merangsang alat pendengar kita (yang diserap oleh                                           pancaindera).
2) arti: isi yang terkandung di dalam arus bunyi yang menyebabkan reaksi atau                       tanggapan  dari orang lain.
  1. Bahasa Itu Berubah-ubah, karena selalu terikat kuat dengan masyarakat pengguna     bahasa itu. Juga merupakan cerminan kemajuan atau kemunduran peradaban sebuah                          masyarakat.
  2. Bahasa Itu Diperoleh. Seorang manusia tidak dilahirkan langsung berbicara, tetapi                 bahasa akan dia peroleh dari masyarakat tempat di hidup. Bahasa diperoleh melalui                           dua aspek:
1) aspek natural tidak terencana, adalah potensi berbahasa yang telah diberikan                                  Allah pada manusia sejak dilahirkan.
2) aspek pemerolehan yang terencana, berkaitan dengan lingkungan tempat dia                                  tinggal.
  1. Bahasa Adalah Rangkaian Berbagai Sistem. Setiap bahasa terdiri dari komponen-                  komponen pembentuk bahasa baik dari fonologi, morfologi, sintaksis, ataupun                        semantik.
  2. BERBAHASA
                        Berbahasa lebih mudah disebut berbicara (speech/kalam) bisa dipahami sebagai      salah satu fenomena eksternal bahasa disamping tulisan. Ketika bahasa diasosiasikan pada kelompok tertentu, tentunya akan dipahami sebagai hal berikut; (1) bahasa        sebagai sebuah fenomena sosial dan sebagai media komunikasi antar individu yang ada       di masyarakat itu. (2) berbahasa merupakan bentuk sikap verbal yang muncul dari setiap             individu baik berupa perbuatan atau tulisan.
Untuk itu, kami akan menguraikan tentang masalah berbahasa dengan mencermati ayat al-qur’an surat al-baqarah: 75.
  • tbqãèyJôÜtGsùr& br& (#qãZÏB÷sムöNä3s9 ô‰s%ur tb%x. ×,ƒÌsù öNßg÷YÏiB tbqãèyJó¡o„ zN»n=Ÿ2 «!$# ¢OèO ¼çmtRqèùÌhptä† .`ÏB ω÷èt/ $tB çnqè=s)tã öNèdur šcqßJn=ôètƒ ÇÐÎÈ
 Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, Padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?
Kata Kalam Allah tentu hanya menjadi ciri khas Allah saja bukan kalam yang lain, sehingga Kalam itu tidak sama dengan lughah. Namun kalam dan lughah adalah dua sisi dari satu fenomena seperti dua sisi pada mata uang. Bahasa merupakan representasi dari sikap sosial, sedangkan kalam merupakan representasi sikap masing-masing individu dalam masyarakat. Berikut ini kami paparkan perbedaan antara kalam dan lughah menurut Tamam Hasan dalam kitabnya berjudul al-Lughah al-Arabiyah: Ma’naha wa Mabnaha.
اللغةالكلامالرقم
حدود هذا العمل  (Batasan dari perbuatan)عمل (Perbuatan)1
معايير هذا السلوك (Tolok ukur dari sikap)سلوك (Sikap)2
قواعد هذا النشاط( kaidah-kaidah dari aktivitas)نشاط (Aktivitas)3
نظام هذه الحركة(Aturan dari gerakan)حركة (Gerakan)4
تفهم بالتأمل في الكلامBisa dipahami melalui) perenungan terhadap kalam)يحس بالسمع نطقا و البصر كتابة (Dapat diindera dengan telinga ketika diucapkan, dan dapat diindera dengan mata ketika ditulis)5
الموصوفة في كتب القواعد و فقه اللغة و المعجم و غيرها (Aturan-aturan yang dideskripsikan dalam buku-buku qowaid)المنطوق وهو المكتوب (Sesuatu yang terucap dan tertulis)6
لا تكون إلا إجتماعيةقد يحدث أن يكون عملا فرديا7

  1. TINDAK BAHASA
Maksud tindak bahasa di sini, bahasa merupakan fenomena kemanusiaan yang bersifat rasional dan sosial yaitu bahasa adalah fenomena yang ada diantara manusia sebagai indikasi kemampuan rasional dan karakter sosialnya. Bahasa disebut sebagai fenomena kemanusiaan karena bahasa hanya ditemukan pada manusia, bahasa tidak ada pada makhluk Tuhan yang lain. Berikut empat argumen yang menguatkan statement ini (Khalaf, 1994: 14-15).
  1. Firman Allah; QS. Al-Balad: 4, 8-9.
ó‰s)s9 $uZø)n=yz z`»|¡SM}$# ’Îû >‰t6x. ÇÍÈ   @yèøgwUOs9r&ô ¼ã&©! Èû÷üuZøŠtã ÇÑÈ   $ZR$|¡Ï9ur Éú÷ütGxÿx©ur ÇÒÈ
  1. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.
  2. Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata,
  3. lidah dan dua buah bibir.

Allah menciptakan lidah dan bibir tidak hanya untuk manusia, tapi penyebutan ayat ini dimaksudkan bahw ada fungsi berbeda anggota tersebut bagi manusia jia dibanding makluk lain, yaitu fungsi untuk berbahasa.
  1. علمنا منطق الطير
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah memeberi kemampuan berbicara pada burung seperti kemampuan manusia berbicara. Memang ada beberapa burung yang bisa meniru bahasa manusia, tapi hanya terbatas beberapa kata saja, dan perlu latihan dalam jangka waktu yang sangat lama.
  1. Salah satu kesempurnaan manusia adalah berbahasa. Manusia memang makhluk Allah sebagaimana yang lainnya, akan tetapi ada ciri khusus yang diberikan Allah pada manusia yaitu berbahasa. Aristoteles juga mengatakan bahwa manusia adalah hewan yang berbicara secara jelas ‘حيوان ناطق مبين’
  2. Seorang ahli mengadakan penelitian pada anak yang baru lahir dan hewan yang baru lahir. Dua makhluk ini diperlakukan secara sama baik dari segi perhatian ataupun pendidikan. Pada waktu tertentu anak manusia muncul suarannya ia kemudian berkembang menjadi bahasa, akan tetapi suara hewan hanya berkembang sebagai suara terbatas yang tidak berkembang menjadi bahasa.

Bahasa sebagai fenomena rasional sebab manusia mempunyai kemampuan rasional untuk berbahasa yang diawali dari struktur tubuh yang dianugerahkan Allah untuk bisa berbahasa, komponen-komponen kehidupan di sekitarnya yang  mendorongnya berbahasa.

Bahasa sebagai fenomena sosial bisa dipahami bahwa kita ketahui butuh untuk berkumpul dan bersosialisasi dengan lingkungannya. Karena itu bahasa bersifat arbriter dan konvensional. Bahasa menjadi sebuah karakter dan ciri khas dari masyarakat tertentu. Dan salah satu yang sangat dekat dengan fenomena sosiaal kebahasaaan adalah fungsi bahasa sebagai alat komunikasi.



Daftar Rujukan:

  1. Hasanah, Mamluatul. 2010. Proses Manusia Berbahasa Perspektif Al-Qur’an Dan Psikolinguistik. Malang: UIN-Maliki Press.
  2. Hasan, Tamam. Al-Lughah Al-Arabiyah Ma’naha Wa Mabnaha. Makkah Al- Mukarramah: Dar Al-Tsaqafah.
  3. Nur Indah, Rohmani. 2008. Psikolinguistik, Konsep Dan Isu Umum. Malang: UIN Malang Press.
Share this article :

0 komentar:

Post a Comment