pemikiran-pemikiran dalam bidang filsafat bahasa masih memiliki ciri spekulatif dan mulai sudah mengarah
pada dasar-dasar linguistik. Dalam kenyataan sejarah perhatian orang Romawi terhadap bahasa sangat dipengaruhi bahkan meneruskan pemikiran-pemikiran para filsuf Yunani. Pengembangan dan pemikiran tentang bahasa Romawi diserahkan kepada seorang tokoh yang bernama Crates seorang filsuf dan sekaligus seorang ahli gramatika golongan Stoa. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa pemikiran-pemikiran filsuf Yunani sangat mewarnai konsep-konsep seorang Romawi. Karya besar filsuf Romawi tentang filsafat bahasa adalah Varro yang menjadi pusat perhatian banyak kalangan ahli bahasa.
Dalam perkembangan karya Varro terlibat juga dalam perbincangan spekulatif yang dikotomis di Yunani yaitu antara pandangan analogi dan animologi. Kiranya dalam karya-karyanya yang ada, Varro yang terbesar adalah “De Lingua Latina” terdiri atas 25 jilid, dan berikut ini beberapa bagian yang terpenting dari karya Varro.
A. Etimologi
Dalam bidang etimologi Varro mencatat perubahan bunyi dari zaman ke zaman dan perubahan makna dari sebuah kata, walaupun beberapa contohnya kurang tepat. Ia memberikan contoh perubahan bunyi “duellum” menjadi “bellum”= perang. Perubahan makna umpanya “hostis” semula berarti “orang asing” kemudian berubah menjadi “musuh”. Satu hal yang merupakan suatu kelemahan dalam etimologi ini, ialah menganggap semua kata yang terbentuk sama adalah pinjam langsung. Pada hal dalam kenyataannya ada pula bentuk-bentuk bahasa kedua kedua bahasa tersebut harus direkontruksikan kembali kepada bahas purba, seperi Indo Eropa.
B. Pengertian Kata
Menurut Varro perihal pembahasaan kata sebenarnya terdapat bentuk-bentuk yang terjadi secara analogi dan anomalia terutama dalam bahasa latin. Jadi terdapat bentuk-bentuk teratur dan teratur. Dalam hubungan ini penting juga untuk diketahui pengertian kata yang dikemukakan Varro. Yang disebut kata ialah bagian dari ucapan, yang tidak dapat dipisahkan lagi dan merupakan bentuk minimum, jika ia mempunyai deklinasi yang biasa dipakai semua orang menurut aturan.
C. Konsep Morfologi
Dalam bidang morfologi Varro menunjukkan orisinalitasnya dalam pembagian kelas kata. Ia menyusun satu sistem infleksi dari kata latin dalam empat bagian berikut.
Yang berinfleksi kasus → kata benda (termasuk sifat)
Yang berinfleksi “tense” → kata kerja
Yang berinfleksi kasus dan “tense” → partisipel
Yang tidak berinfleksi →adverbium
Keempat kelas kata ini dikategorikan kembali kedalam (yang membuat pernyataan yang menghubungkan dalam sintaksis kata benda dan kata kerja, dan yang menjadi anggota bawahan dari kata kerja, adverbium).
Dengan kata kerja ia nampaknya bersimpati terhadap kaum Stoa. Ia menyusun satu pembedaan antara “tense”. “time”, “aspect” dalam menyusun bentuk indikatif “tense”, ia membedakan pula atas aktif-pasif (Parera, 1983 :53)
Dalam perkembangan karya Varro terlibat juga dalam perbincangan spekulatif yang dikotomis di Yunani yaitu antara pandangan analogi dan animologi. Kiranya dalam karya-karyanya yang ada, Varro yang terbesar adalah “De Lingua Latina” terdiri atas 25 jilid, dan berikut ini beberapa bagian yang terpenting dari karya Varro.
A. Etimologi
Dalam bidang etimologi Varro mencatat perubahan bunyi dari zaman ke zaman dan perubahan makna dari sebuah kata, walaupun beberapa contohnya kurang tepat. Ia memberikan contoh perubahan bunyi “duellum” menjadi “bellum”= perang. Perubahan makna umpanya “hostis” semula berarti “orang asing” kemudian berubah menjadi “musuh”. Satu hal yang merupakan suatu kelemahan dalam etimologi ini, ialah menganggap semua kata yang terbentuk sama adalah pinjam langsung. Pada hal dalam kenyataannya ada pula bentuk-bentuk bahasa kedua kedua bahasa tersebut harus direkontruksikan kembali kepada bahas purba, seperi Indo Eropa.
B. Pengertian Kata
Menurut Varro perihal pembahasaan kata sebenarnya terdapat bentuk-bentuk yang terjadi secara analogi dan anomalia terutama dalam bahasa latin. Jadi terdapat bentuk-bentuk teratur dan teratur. Dalam hubungan ini penting juga untuk diketahui pengertian kata yang dikemukakan Varro. Yang disebut kata ialah bagian dari ucapan, yang tidak dapat dipisahkan lagi dan merupakan bentuk minimum, jika ia mempunyai deklinasi yang biasa dipakai semua orang menurut aturan.
C. Konsep Morfologi
Dalam bidang morfologi Varro menunjukkan orisinalitasnya dalam pembagian kelas kata. Ia menyusun satu sistem infleksi dari kata latin dalam empat bagian berikut.
Yang berinfleksi kasus → kata benda (termasuk sifat)
Yang berinfleksi “tense” → kata kerja
Yang berinfleksi kasus dan “tense” → partisipel
Yang tidak berinfleksi →adverbium
Keempat kelas kata ini dikategorikan kembali kedalam (yang membuat pernyataan yang menghubungkan dalam sintaksis kata benda dan kata kerja, dan yang menjadi anggota bawahan dari kata kerja, adverbium).
Dengan kata kerja ia nampaknya bersimpati terhadap kaum Stoa. Ia menyusun satu pembedaan antara “tense”. “time”, “aspect” dalam menyusun bentuk indikatif “tense”, ia membedakan pula atas aktif-pasif (Parera, 1983 :53)