Showing posts with label Pendidikan dan Pembelajaran. Show all posts
Showing posts with label Pendidikan dan Pembelajaran. Show all posts

Efek Substitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan Harga

Unknown | 9:27 PM | 3komentar
 Efek Substitusi dan Efek Pendapatan dari Perubahan Harga
oleh
sofi faiqotul hikmah

Adanya kenaikan harga suatu barang akan mendorong penurunan jumlah barang yang diminta jika kandungan berkah pada barang tersebut tidak berubah, pada dasarnya perubahan dapat diuraikan menjadi dua hal:
1.    Efek Pendapatan
Efek pendapatan adalah perubahan jumlah barang diminta sebagai akibat adanya perubahan pendapatan riil konsumen. Perubahan pendapatan ini bisa terjadi karena adanya perubahan suatu barang maupun perubahan pendapatan nominal yang diterima. Misalnya terjadi kenaikan harga suatu barang X, sedangkan harga barang lain tidak berubah, maka konsumen memiliki kemampuan untuk membeli barang X dalam jumlah yang lebih besar meskipun pendapatan nominalnya tidak berubah. Tambahan pembelian X akibat naiknya pendapatan riil inilah yang disebut dengan efek pendapatan.
Pada umumnya, barang yang halal dan thayyib, pendapatan ini memiliki dampak positif terhadap permintaan. Semakin tinggi pendapatan riil konsumen, maka akan semakin tinggi jumlah barang yang diminta. Dengan kata lain adanya peningkatan harga suatu barang akan memiliki efek pendapatan yang negatif (menurunkan jumlah barang yang diminta) karena pendapatan riil konsumen mengalami penurunan.
2.    Efek Substitusi
Efek substitusi adalah perubahan jumlah barang X yang diminta sebagai akibat adanya perubahan permintaan terhadap barang lain. Sebagai misal jika harga barang X naik, maka konsumen akan menambah konsumsi terhadap barang lainnya. Seorang konsumen Muslim hanya akan berpindah mengkonsumsi dari suatu barang menuju barang lainnya, jika mashlahah total yang diharapkannya akan meningkat. Meningkatnya mashlahah total ini hanya akan terjadi jika kandungan mashlahah pada salah satu barang meningkat, baik mashlahah yang berbentuk manfaat (duniawi) maupun kandungan berkahnya.
Adanya kenaikan harga suatu barang bisa dipandang sebagai konsumen akan mendapatkan manfaat yang lebih rendah atas barnga yang dibelinya. Namun demikian, seorang agen Muslim tidak secara otomatis akan menurunkan jumlah permintaannya ketika harga barang meningkat karena ia masih mempertimbangkan mashlahah lainnya yang akan ia peroleh.

cara mudah belajar bahasa melalui media berbasis manusia

Unknown | 12:00 PM | 0 komentar
apa kabar sobat di belahan dunia, dalam dunia pembelajaran kita sangat membutuhkan yang namanya media sebagai sarana untuk mensukseskan pembelajaran. adapun media yang terdapata dalam pembelajaran sangat
Media berbasis manusia merupakan media tertua yang digunakan untuk mengirimkan dan mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah sikap atau ingin secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari waktu ke waktu apa yang terjadi pada lingkungan belajar.
Dalam penggunaan media berbasis manusia, ada dua teknik efektif yang dapat digunakan, yaitu rancangan yang berpusat pada masalah dan bertanya ala Socrates. Rancangan pembelajaran yang berpusat pada masalah dibangun berdasarkan masalah yang harus dipecahkan oleh peserta didik. Sedangkan teknik bertanya ala Socrates adalah penjelasan konsep-konsep dan gagasan-gagasan melalui penggunaan pertanyaan-pertanyaan pancingan.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran dengan media berbasis manusia ialah rancangan pelajaran yang interaktif. Adapun macam-macam pembelajaran interaktif yaitu;
1.    Pembelajaran partisipatori.
2.    Pembelajaran main peran.
3.    Pembelajaran kuis tim.
4.    Pembelajaran kooperatif.
5.    Debat terstruktur.
6.    Pembelajaran 99 detik.
banyak sekali jumlahnya, bisa juga media berbentuk audio visual, gambar, papn tulis, tape recorder dan media yang akan kita bahas yaitu media berbasis manusia.

cara mengajar baca tulis huruf dalam bahasa Arab

Unknown | 5:31 PM | 0 komentar
 
 
                                           
bahasa Arab mempunyai karakteristik yang membedakan dari bahasa asing lainnya yaitu berupa huruf, diantara perbedaan tersebut ialah bahwa huruf Arab bersifat sillabary, dalam artian tidak mengenal huruf vokal karena semua hurufnya konsonan. perbedaan lainnya cara menulis dan membacanya dari sebelah kanan ke kiri. hal ini merupakan problematika tersendiri dalam mempelajari bahasa Arab bagi pecinta bahasa Arab yang hanya mengenal huruf latin, seperti para siswa di sekolah.
berdasarkan permasalahan tersebut, ada beberapa cara untuk mengajarkan baca tulis huruf Arab. yaitu metode alpabetik dan metode bunyi.
metode alpabetik merupakan metode pengajaran baca tulis dengan dimulai dari pengenalan nama nama huruf dan ortografi atau bentuk tulisannya.seperti kita mengenalkan bunyi huruf konsonan setelah digabung dengan huruf vokal sehingga membentuk sebuah fonem. misalnya B-U =BU, D-I=DI. karena huruf Arab semunya konsonan, maka dalam bahasa Arab diciptakan tanda vokal berupa syakal yang diletakkan di atas dan di bawah huruf. pada tahap pertama pengenalan huruf yang bertanda vokal seperti
اَ اِ اُ        بَ بِ بُ         تَ تِ تُ
setelah itu dilanjutkan dengan latihan membaca secara intensif  sampai membaca tanpa syakal.
metode yang kedua bisa menggunakan metode bunyi, metode ini merupakan cara mengajar yang tidak dimulai dengan pengenalan huruf, akan tetapi langsung pada bunyi. hal ini ada tiga cara  yang bisa digunakan. yaitu cara sintesis (merangkai), cara analitis (mengupas), dan campuran dari kedua cara tersebut yaitu analitis sintesis, yang pertama berangkat dari bagian bagian  suku kata bunyi huruf syakal menuju keutuhan kata , sedangkan yang kedua berangkat dari keutuhan kata  menuju pada bagian suku kata.

cara menulis karya ilmiah yang baik dan mudah

Unknown | 6:44 PM | 0 komentar
selamat malam sobat. menulis karya ilmiah yang  bersumber penelitian adalah menulis laporan penelitian dan artikel untuk jurnal ilmiah. oleh sebab itu, format penulisannya menyesuaiakn dengan format penelitian. format penelitian sangat tergantung dengan metode penelitian yang digunakan, dimana setiap metode memiliki format tersendiri. format dalam menulis karya ilmiah merupakan jalan ikiran yang terdapat dalam sebuah penelitian yang dikaitkan dengan proses penulisan
 Dalam pembahasan ini kita tidak akan menekankan kepada aspek-aspek penelitian seperti teknik pengambilan data, analisis data, dan teknik analisis statistika, melainkan kepada rambu-rambu pikiran yang merupakan tema pokok sebuah proses penelitian. Seperti kita ketahui bahwa penelitian adalah sebuah proses pemecahan masalah, maka penulisan karya tulis ilmaih merupakan pemaparan proses pemecahan masalah, sehingga pembaca memperoleh jawaban dari masalah yang diteliti.
Karya tulis ilmiah hasil penelitian berfungsi mengkomunikasikan ihwal gagasan atau hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya (a) gagasan: Apa yang menjadi permasalahan, dan Bagaimana gagasan yang dikemukakan dalam memecahkan maasalah, (b) Penelitian: apa yang diteliti, mengapa penelitian dilakukan, dan apa yang menjadi fokusnya, apa yang menjadi acuan konseptualnya,  bagaimana desainnya, bagaimana data dikum- pulkan dan dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa kesimpulan akhirnya, dan apa rekomendasi yang dinyatakan berdasarkan temuan tersebut bagi kepentingan praktis dan pengembanga ilmu.
Bentuk karya tulis ilmiah ada dua macam, yaitu (a) panjang, contoh- nya skripsi, tesis atau laporan penelitian, dan (b) atau versi pendek, contoh- nya  artikel jurnal dan makalah simposium.

A.  Sistematika Laporan Penelitian
Bagian Awal

    Hal-hal yang termasuk bagian awal adalah :
    Halaman sampul
    Halaman judul
    Abstrak
    Kata Pengantar
    Daftar Isi
    Daftar Gambar
    Daftar Lampiran

Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E.   Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka setiap variabel
B. ...............
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Metode Penelitian
E.   Instrumen Penelitian
F.   Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Uji Prsayarat Analisis
 C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan hasil penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
Bagian Akhir
•        Daftar Pustaka
•        Lampiran
•        Riwayat Hidup Penulis
f).     Sistematika Laporan Penelitian Versi Pendek:
(Makalah Seminar, Artikel Jurnal Ilmiah)
1).  Pendahuluan
2).  Metode
3).  Temuan dan Pembahasan
4).  Kesimpulan dan Rekomendasi
5).  Daftar Pustaka

cara menumbuhkan semangat kerjasama

Unknown | 5:43 AM | 0 komentar
Di dalam sekolah, terdapat sejumlah orang yang bekerja pada posisi dan peran masing-masing. Dari sudut pandang ini, sekolah adalah sebuah tim kerja (team work). Kekuatan apakah yang mempengaruhi kuat tidaknya sebuah organisasi/tim?. Salah satu faktor penentunya adalah komitmen dari para anggota organisasi
Komitmen dapat diartikan sebagai (a)  keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi; (b) kesediaan untuk bekerja dan menjadi bagian dari organisasi; dan (c) bersungguh-sungguh untuk tetap menjadi anggota organisasi.
Di dalam memahami komitmen, terdapat tiga pendekatan. Pertama adalah komitmen sebagai dorongan pribadi (yang tulus),  memiliki tiga elemen kunci, yaitu: continuance (perhitungan untung-rugi), cohesion (relationship-oriented) dan control.( kepatuhan terhadap norma). Kedua, komitmen sebagai hasil interaksi antara individu dengan organisasi. Ketiga, komitmen ditumbuhkan oleh organisasi melalui kemampuannya memperhatikan pekerja.
Komitmen seorang anggota terhadap organisasi dipengaruhi berbagai variabel, yaitu:
Personal characteristics , meliputi jenis kelamin usia, pendidikan, tenure (kemapanan status pekerjaan), motivasi berprestasi, dan kompetensi, dan keberagamaan)
Role-related characteristics: berkaitan dengan ruang lingkup pekerjaan, tantangan, konflik peranan, dan pertentangan peran.
Work experiences berkaitan dengan (dependabilitas organisasi, personal importance, pemenuhan harapan, sikap yang positif, dan gaya kepemimpinan.
Strucutral characteristics terkait dengan formalisasi, dependensi fungsional, desentralisasi, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
Dalam pandangan Etzioni (1961), komitmen berkaitan dengan dua hal, yaitu (a) orientasi pekerja terhadap organisasinya (dalam arti keterlibatannya), meliput: alienative, calculative dan moral , dan (b) power yang digunakan oleh organisasi terhadap pekerja, berupa: coercive (hukuman); remunerative (memberikan imbalan), dan normatif. Komit- men ideal yang diharapkan adalah “normative compliance”, yaitu kepa- tuhan yang didasarkan atas kesadaran normatif, bukan kalkulatif apalagi takut terhadap hukuman.

cara memahami tipe kepribadian seseorang

Unknown | 8:46 PM | 0 komentar
selamat malam sobat. hal ini kita akan membahas tentang kajian yang sudah sering kita bahas dilingkungan
kita yaitu tentang mengetahui hal hal yang ada diseorang tersebut.Menurut William Marston, tipe kepribadian seseorang dapat diketahui berdasarkan observasi terhadap pola perilaku  yang ditampilkannya. Tipe kepribadian tersebut terdiri atas tipe dominant, inspiring, supportive, dan cautious.  Tiap tipe kepribadian tersebut menggambarkan paduan dari dimensi gaya hubungan dengan orang lain, yaitu peramah (outgoing) atau pendiam (reserved) dan dimensi prioritas, yaitu berorientasi terhadap tugas (task-oriented) atau berorientasi terhadap orang (people-oriented).
§  Tipe D (Dominant) merupakan perpaduan Outgoing dan Task-oriented.
§  Tipe I (Inspiring) merupakan perpaduan Outgoing dan People-oriented
§  Tipe S (Supportive) merupakan perpaduan Reserved dan People-oriented
§  Tipe C (Cautious) merupakan perpaduan Reserved dan Task-oriented
Rincian karakteristik dari tiap-tiap tipe kepribadian tersebut adalah sebagai berikut:
A. TIPE “DOMINANT”
Kata-kata penjelas
Dominan (dominant), pengatur (direct), penuntut/banyak permintaan (demanding), tegas (decisive), tekun (determined), pelaku (doer)
Mind-set
Lakukan! Wujudkan! Raih kemenangan! Hasil!
Hal yang disukai yaitu Kegiatan, Kompetisi, Kerja keras, Melakukan sesuatu, Tantangan, Mendapatkan hasil, Menjadi pimpinan, Menyelesaikan tugas-tugas.Mereka adalah orang yang Goal-oriented, tidak mudah puas, percaya diri, tabah, tekun, menyadari pentingnya prestasi dan mereka Dimotivasi oleh Tantangan, pilihan, pengendalian Lingkungan yang dibutuhkan Kebebasan, kewenangan, kegiatan yang bervariasi, kesempatan berkembang
Gaya komunikasi yang disukai yaitu Komunikasi lugas/terus terang dan selalu  mempunya kelemahan yaitu Kurang sensitif terhadap orang lain, kurang bisa santai, kurang sabar.
B. TIPE “INSPIRING”
Kata-kata penjelas
Bersemangat (inspiring), berpengaruh (influencing), penting (important), interaktif (interactive), mengesankan (impressive), berminat pada hubungan dengan orang lain (interrested in people)
Mind-set
Jadi bintang pertunjukan; bersenang-senang dan  gembira!
Hal yang disukai yaitu Mempengaruhi orang lain, rencana jangka pendek, membuat orang tertawa, melakukan banyak hal/kegiatan, berbincang-bincang dengan orang lain, prestise, dipandang penting. Mereka adalah orang yang Banyak bicara, pandai memulai hubungan, menyenangkan, cenderung membesar-besarkan, mudah gembira, senang menonton. dan mereka Dimotivasi oleh Penghargaan, persetujuan, popularitas. sedangkan Lingkungan yang dibutuhkan Prestise, hubungan persahabatan, kesempatan untuk mempengaruhi orang lain, Kesempatan untuk mengilhami orang lain, kesempatan untuk mengemukakan ide.
Gaya komunikasi yang disukainya yaitu Bersahabat dan komunikasi informal dan mempunyai kelemahan Kurang bisa mengelola waktu, kurang realistis, kurang mendengarkan orang lain, kurang memperhatikan penyelesaian tugas
C. TIPE “SUPPORTIVE”
Kata-kata penjelas
Pendukung (supportive), kokoh (steady), tabah/teguh hati (stable), ramah (sweet), peka (sensitive), sentimentil (sentimental)
Mind-set
Netral. Bergaullah dengan semua orang. Tidak ada konflik.
Hal yang disukai yaitu Perdamaian, harmoni, ketenteraman hati, kelompok persahabatan, kerja tim, menolong orang lain, kerjasama. Mereka adalah orang yang Beorientasi kelompok (team-oriented), bersahabat, kooperatif, teman setia, peka terhadap kebutuhan orang lain, mau memahami dan menerima orang lain dan mereka Dimotivasi oleh Keamanan, penghargaan, kepastian/jaminan (Assurance) sedangkan Lingkungan yang dibutuhkan
 yaitu Wilayah khusus (specialization), identifikasi dengan kelompok, pola kerja yang mapan, situasi yang stabil, lingkungan yang konsisten
Gaya komunikasi yang disukai yaitu Komunikasi yag hangat, terbuka, tulus. dan mempunyai kelemahan Sulit bila harus menghadapi perubahan, tidak mampu mengatakan “Tidak”, sulit bertindak bebas/independen.
D. TIPE “CAUTIOUS”
Kata-kata penjelas
Hati-hati (cautious), penuh perhitungan (calculating), mampu (competent), konsisten (consistent), pemikir (contemplative), teliti (careful)
Mind-set
Kerjakan sesuatu dengan benar dan sempurna. Apa rencananya? Sudahkah mempertimbangkan segala sesuatunya? Apa tujuan sesungguhnya? Mengapa?
Hal yang disukai yaitu Konsistensi, kerja hebat, mengerjakan dengan tepat, informasi/data, nilai (value), kualitas, segala sesuatu berjalan dengan benar, ada perencanaan, prosedur, kejujuran. dan Mereka adalah orang yang Berorientasi pada prosedur (procedure-oriented), mengabdikan diri pada tugas, terfokus pada detail, logis, akurat, menaruh rasa hormat (respectful). dan Dimotivasi oleh Jawaban berkualitas, keunggulan, nilai (value). sedangkan Lingkungan yang dibutuhkan Tugas yang ditentukan dengan jelas, sumber daya dan waktu yang cukup untuk menyelesaikan tugas, bebas untuk mengajukan pertanyaan, resiko terbatas, tugas yang membutuhkan perencanaan dan ketepatan.
Gaya komunikasi yang disukai yaitu Komunikasi yang logis, tepat, dan detail. dan mempunyai kelemahan Analisis berlebihan (over-analizyng), kurang mampu menepati deadline, perfeksionis, kurang mampu mengekspresikan perasaan, kurang memperhatikan pentingnya perasaan orang lain.

sejarah pendidikan di Negara Indonesia

Unknown | 6:00 AM | 0 komentar

A.    Definisi Pendidik
Pendidik merupakan pekerjaan tertua. Lebih dulu dibandingkan arsitek yang baru ada setelah manusia tidak lagi tinggal di gua. Atau, lebih juga dari insiyur metalurgi yang baru muncul pada masa manusia mengenal logam dan pengolahannya. Pekerjaan pendidik ada sejak manusia mampu berpikir dan mengenal ilmu pengetahuan.
Sepanjang sejarah kehidupan manusia itu, pendidik selalu ada di tengah masyarakatnya. Ia mengajarkan berbagai ilmu dan pengetahuan untuk mempermudah manusia menjalankan kehidupannya. Atau kadang, hanya mengajarkan kebenaran. Dalam lintasan sejarah Indonesia pekerjaan pendidik ternyata berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Mulai dari zaman kerajaan Hindu-Budha, kesultanan Islam hingga masa Reformasi. Berikut pendidik-pendidik sepanjang zaman.
B.     Pendidik Zaman Kerajaan Hindu-Budha
Pada masa ini pendidik berasal dari kasta Brahmana. Mereka mengajarkan segala hal yang berhubungan dengan agama dan kitab suci. Mereka mengajarkan filsafat, sastra, hukum, beladiri, dan lain sebagainya. Pendidik mendapatkan posisi yang terhormat di masyarakat. Mereka statusnya lebih tinggi dari para raja dan bangsawan. Lebih tinggi pula dari para pengusaha. Kasta para pendidik ini memang lebih mulia dibandingkan kasta Ksatrya dan kasta Waisya.
Pada masa itu, pendidik mengajarkan ilmu pengetahuannya di tempat-tempat tertentu. Sudah dikenal pula lembaga-lembaga pendidikan. Sebagian besar lembaga pendidikan tersebut di berasarama. Ini adalah cikal bakal boarding school yang ada sekarang.
Menurut keterang I Tsing, seorang pelajar yang sempat belajar di kerajaan Sriwijaya, pendidikan di Nusantara sudah cukup maju. Bahkan, sistem pendidikan di kepulauan Nusantara dijadikan rujukan oleh negara kerajaan lainnya. Beberapa mahapendidik pada saat itu dikenal dalam dunia pendidikan internasional. I Tsing menyebut Satyakirti, Dharmapala dan Djnanabhadra.
C.     Pendidik Zaman Kesultanan Islam
Agama Islam masuk ke Indonesia dengan berbagai macam saluran. Salah satunya adalah lewat jalur pendidikan dan dakwah. Di jalur pendidikan inilah para ulama mencetak para pendidik lewat serangkaian pendidikan di pesantren. Selain, pesantren ada lembaga pendidikan lain, yaitu mengaji di surau atau di langgar. Ilmu pengetahuan yang dipelajari di pesantren meliputi filsafat, tasawuf, bahasa, fikih, akhlak, aljabar, ilmu falak, dan lain sebagainya. Sedangkan, di surau biasanya hanya mempelajari bahasa, tajwid, fikih, dan akhlak.
Pada masa kesultanan ini juga sedah dikenal pendidik dengan spesialisasinya. Ada pendidik fikih, hadits, tasawuf, dan lain sebagainya. Model pendidikan pesantren ini juga menggunakan sistem sekolah berasrama dan juga menjadi cikal bakal boarding school saat ini.
D.    Pendidik Zaman Penjajahan Eropa
Pendidikan tradisional di kepulauan Nusantara terus berjalan, meski banyak raja-raja di Nusantara yang ditundukkan oleh Verenigde Oost Indische Compaqnie alias (VOC). Pemerintah kolonial baru peduli nasib pendidikan kaum bumiputera setelah diberlakukannya Politik Etika atau Politik Balas Budi. Kepedulian itu juga lebih dilandasi oleh kebutuhan Pemerintah Hindia-Belanda akan tenaga-tenaga profesional, seperti dokter, insiyur dan advokat. Jadi, bukan murni niat yang lurus untuk menyejahterakan kaum pribumi. Kebutuhan mendidik kaum profesional ini muncul setelah Pemerintah mengkalkulasi alangkah mahalnya mendatangkan dokter, insiyur dan advokat dari Eropa.
Pendidikan pada masa Politik Etis dilakukan secara modern dan bergaya Eropa. Sekolah pendidik juga dibentuk untuk melahirkan pendidik-pendidik yang mampu mengawal sistem pendidikan kolonial. Ada HIK (Holandse Indische Kweekschool, atau sekolah pendidik bantu yang ada di semua Kabupaten) dan HKS (Hoogere Kweek School, atau sekolah pendidik atas yang ada di Jakarta, Medan, Bandung, dan Semarang. Sedangkan, Europese Kweek School (EKS, sebangsa Sekolah Pendidik Atas dengan dasar bahasa Belanda dengan maksud memberi ijazah untuk mengajar di sekolah Belanda, yang berbeda dengan HKS) yang hanya diperuntukan bagi orang Belanda atau pribumi yang mahir sekali berbahasa Belanda ataupun orang Arab dan Tionghoa yang juga mahir sekali berbahasa Belanda, dan hanya ada satu di Surabaya. Pada waktu itu, di EKS biasanya satu kelas ada dua puluh delapan orang, maka terdiri 20 orang Belanda, enam orang Arab dan Tionghoa, dan enam orang pribumi. Selain itu juga dikenal HCK atau Hollandsche Chineesche Kweekschool khusus untuk yang keturunan Tionghoa.
Sistem pendidikan kolonial ini mulai mendapat lawan setelah kaum pergerakan nasional membangun sekolah-sekolah yang bernafaskan nasionalisme Indonesia. Di antaranya adalah sekolah-sekolah Sarekat Islam, sekolah-sekolah Muhammadiyah dan sekolah-sekolah kaum pergerakan lainnya. Begitu massif dan berpengaruhnya sekolah-sekolah ini membuat pemerintah kolonial berusaha ‘menertibkannya’. Akhirnya, pemerintah menerbitkan Ordonansi Sekolah Liar (Wilde Scholen Ordinantie). Pendidik-pendidik harus mendapatkan sertifikasi dari pemerintah kolonial. Ini berarti ancaman bagi pendidik dari sekolah-sekolah milik kaum pergerakan nasional.
Penerbitan ordonansi ini ditolak oleh kaum pergerakan nasional. Seluruh elemen pendidikan, persatuan pelajar hingga partai-partai politik nasionalis menentangnya. Kesatuan gerakan dan kuatnya isu pada masa itu berhasil mendobrak sistem kolonial sehingga pemerintah menarik kembali ordonansi yang telah diterbitkan. Sebuah kemenangan dalam sejarah pendidikan bahkan pergerakan pada masa itu. Kesadaran untuk bersatu inilah yang mengilhami berdirinya Persatuan Pendidik Hindia Belanda (PGHB) tahun 1912, kemudian berubah nama menjadi Persatuan Pendidik Indonesia (PGI) tahun 1932.
E.     Pendidik Zaman Indonesia Merdeka
Setelah Jepang datang, pendidik-pendidik di Indonesia merasa lebih bisa berekspresi dalam menjalankan tugasnya. Pemerintah Jepang memfasilitasi pendidikan nasionalisme di sekolah dengan tujuan memobilisasi rakyat guna mendukung perang Jepang pada Perang Asia Timur Raya. Namun, semua organisasi dilarang oleh Jepang, kecuali lembaga yang didirikan oleh Pemerintahan Militer Jepang. Organisasi pendidik juga termasuk yang dilarang oleh Jepang.
Pascaproklamasi kemerdekaan, para pendidik disatukan dalam Persatuan Pendidik Republik Indonesia (PGRI). Semangat proklamasi 17 Agustus 1945 menjiwai penyelenggaraan Kongres Pendidik Indonesia pada tanggal 24 - 25 November 1945 di Surakarta. Melalaui kongres ini, segala organisasi dan kelompok pendidik yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, lingkungan daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapuskan. Mereka adalah - pendidik-pendidik yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Di dalam kongres inilah, pada tanggal 25 November 1945 - seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia - Persatuan Pendidik Republik Indonesia (PGRI) didirikan. Nah, hari terbentuknya PGRI ini kemudian dijadikan Hari Pendidik Nasional.
Dalam perjalanannya, PGRI diakui kebesarannya, sehingga banyak para pimpinan PGRI yang direkrut oleh pemerintah. Ini membuat PGRI bernuansa politis. Pada masa reformasi banyak organisasi profesi pendidik seiring peningkatan profesionalisme pendidik. Di antaranya adalah Forum Pendidik Independen (FGI), Komunitas Air Mata Pendidik, Ikatan Pendidik Indonesia (IGI), dan Persatuan Pendidik Sejahtera Indonesia (PGSI).


cara mudah berhitung angka bahasa Arab

Unknown | 5:23 AM | 0 komentar

para sobat pecinta bahasa Arab dibawah ini adalah cara berhitung bahasa Arab yang sering digunakan dalam berbagai hal. mulai dari angka dasar sampai merangkai angka tingkat atas yang dihubungkan dengan benda dalam jumlah hitungan .;oke para sobat silah dicoba dan dihafalkan semoga bermanfaat...dan sukses




Angka (العدد)

Angka Dasar

الرقم
العدد
الرقم
العدد
الرقم
العدد
الرقم
العدد
1
واحد
11
أحد عشر
21
واحد و عشرون
10
عشر
2
اثنان
12
اثنان عشر
22
اثنان و عشرون
20
عشرون
3
ثلاثة
13
ثلاثة عشر
23
ثلاثة و عشرون
30
ثلاثون
4
أربعة
14
أربعة عشر
24
أربعة و عشرون
40
اربعون
5
خمسة
15
خمسة عشر
25
خمسة و عشرون
50
خمسون
6
ستة
16
ستة عشر
26
ستة و عشرون
60
ستون
7
سبعة
17
سبعة عشر
27
سبعة و عشرون
70
سبعون
8
ثمانية
18
ثمانية عشر
28
ثمانية و عشرون
80
ثمانون
9
تسعة
19
تسعة عشر
29
تسعة و عشرون
90
تسعون
10
عشرة
20
عشرون
30
ثلاثون



الرقم
العدد
الرقم
العدد
الرقم
العدد
100
مائة
1000
ألف
10
عشرة
200
مائتان
2000
ألفان
100
مائة
300
ثلاثمائة
3000
ثلاثة آلاف
10,000
عشرة آلاف
400
اربعمائة
4000
اربعة آلاف
100,000
مائة آلاف
500
خمسمائة
5000
خمسة آلاف
1,000,000
مليون
600
ستمائة
6000
ستة آلاف
10,000,000
عشرة ملايين
700
سبعمائة
7000
سبعة آلاف
100,000,000
مائة مليون
800
ثمانمائة
8000
ثمانية آلاف
1000,000,000
مليار
900
تسعمائة
9000
تسعة آلاف
10,000,000,000
عشرة مليارات


10,000
عشرة آلاف
100,000,000,000
مائة مليار




1,000,000,000,000
بليون

Catatan:
Cara baca angka-angka dasar ini harus dikuasai dengan baik, karena menjadi kunci kaedah ‘adad ma’dud.
1.      Angka 31-99 seperti 21-29, contoh

الرقم
العدد
31
واحد و ثلاثون
88
ثمانية و ثمانون
99
تسعة و تسعون








2.      Seratus, juta, milyar dan trilyun, apabila digandeng dengan puluhan dan satuan, maka urutan susunannya dimulai dari yang besar yaitu trilyun, milyar, juta kemudian ratusan.

الرقم
العدد
119
مائة و تسعة عشر
2,345
ألفان و ثلامائة و خمسة و أربعون
42,679
اثنان و أربعون ألفا و ستمائة و تسعة و سبعون










(العدد و المعدود)
Adapun ‘adad adalah angka, sedangkan ma’dud adalah benda yang dihitung. 
       
الجملة
العدد
المعدود
مائة طالب
مائة
طالب
ثلاثة مدرسين
ثلاثة
مدرسين
عشرة آلاف روبية
عشرة آلاف
روبية

Perhatikan

الرقم
المذكر
المؤنث
1
طالب واحد
طالبة واحدة
2
طالبان اثنان
طالبتان اثنتان

Catatan:
1. ‘Adad berada dibelakang ma’dud.
2. ‘Adad sesuai dengan ma’dud dari segi mudzakkar dan mu’annats.
Adapun untuk mudzakkar menggunaka   واحد dan   اثنان.  Sedangkan untuk mu’annats menggunakan واحدة dan اثنتان.
المؤنث
المذكر
الرقم
ثلاث طالبات
ثلاثة طلاب
3
أربع طالبات
أربعة طلاب
4
خمس طالبات
خمسة طلاب
5
ست طالبات
ستة طلاب
6
سبع طالبات
سبعة طلاب
7
ثمانى طالبات
ثمانية طلاب
8
تسع طالبات
تسعة طلاب
9
عشر طالبات
عشرة طلاب
10

Catatan
1.      ‘Adad 3-10 berlawanan dengan ma’dud dari segi mudzakkar dan mu’annats.
a.       Untuk ma’dud mudzakkar maka yang digunakan ‘adad mu’annats ثلاثة، أربعة…………….
b.      Untuk ma’dud mu’annats maka yang digunakan ‘adad mudzakkar أربع، ثلاث……..
2.      Ma’dud 3-10 berbentuk jama’
3.      Susunan ‘adad dan ma’dud terdapat jawal berikut:

المؤنث
المذكر
الرقم
إحدى عشرة طالبة
أحد عشر طالبا
11
اثنتا عشرة طالبة
اثنان عشر  طالبا
12
ثلاث عشرة طالبة
ثلاثة عشر طالبا
13
أربع عشرة طالبة
أربعة عشر طالبا
14
خمس عشرة طالبة
خمسة عشر طالبا
15
ست عشرة طالبة
ستة عشر طالبا
16
سبع عشرة طالبة
سبعة عشر طالبا
17
ثمانى عشرة طالبة
ثمانية عشر طالبا
18
تسع عشرة طالبة
تسعة عشر طالبا
19

Catatan:
1.      ‘Adad 11-12 sesuai dengan ma’dud dari segi mudzakkar dan mu’annats.
a.    Untuk mudzakar menggunakan أحد عشر dan اثنا عشر.
b.   Untuk mu’annats menggunakan إحدى عشرة dan اثنا عشرة.
2.      ‘Adad 13 – 19
a.    ‘Adad puluhannya sesuai dengan ma’dud segi mudzakkar dan mu’annats. Untuk mudzakkar عشر dan mu’annats عشرة.
b.   ‘Adad satuannya berlawanan dengan ma’dud dari segi mudzakkar dan mu’annats. Untuk mudzakkar digunakan تسعة.........أربعة، ثلاثة, untuk mu’annats تسع.......أربع، ثلاث.
3.      Ma’dud 11-19 mufrad manshub

المؤنث
المذكر
الرقم
عشرون طالبةً
عشرون طالباً
20
ثلاثون طالبةً
ثلاثون طالباً
30
أربعون طالبةً
أربعون طالباً
40
خمسون طالبةً
خمسون طالباً
50
ستون طالبةً
ستون طالباً
60
سبعون طالبةً
سبعون طالباً
70
ثمانون طالبةً
ثمانون طالباً
80
تسعون طالبةً
تسعون طالباً
90

Catatan :
1.      ‘Adad puluhan 20-90 berbentuk sama untuk mudzakkar dan mu’annats.
2.      Ma’dud puluhan 20-90 mufrad mansub.


المؤنث
المذكر
الرقم
واحدة و عشرون طالبةً
واحد و عشرون طالبا
21
اثنتان و عشرون طالبةً
اثنان و عشرون طالبا
22
ثلاث و عشرون طالبةً
ثلاثة و عشرون طالبا
23
أربع و عشرون طالبةً
أربعة و عشرون طالبا
24
خمس و عشرون طالبةً
خمسة و عشرون طالبا
25
ست و عشرون طالبةً
ستة و عشرون طالبا
26
سبع و عشرون طالبةً
سبعة و عشرون طالبا
27
ثمان و عشرون طالبةً
ثمانية و عشرون طالبا
28
تسع و عشرون طالبةً
تسعة و عشرون طالبا
29

Catatan :
1.      ‘Adad 21 – 29
a.    ‘Adad satuan 1 dan 2 sesuai dengan ma’dud. Untuk mudzakkar واحد  dan اثنان dan untuk mu’annats واحد  dan اثنتان.
b.   ‘Adad satuan 3-9 berlawanan dengan ma’dud. Untuk mudzakkar تسعة.............أربعة، ثلاثة dan untuk mu’annats تسع.........أربع، ثلاث.
2.      ‘Adad 20 tidak berubah
3.      Ma’dud 21-29 adalah mufrad mansub.

 
المؤنث
المذكر
الرقم
واحدة و ثلاثون طالبة
واحد و ثلاثون طالبا
31
ثمان و ثمانون طالبة
ثمانية و ثمانون طالبا
88
تسع و تسعون طالبة
تسعة و تسعون طالبا
99

Catatan:
‘Adad dan ma’dud 31-99 sama dengan ‘adad dan ma’dud 21-29

المؤنث
المذكر
الرقم
مائة طالبة
مائة طالب
100
مائتا طالبة
مائتا طالب
200
ثلاثمائة طالبة
ثلاثمائة طالب
300
أربعمائة طالبة
أربعمائة طالب
400
خمسمائة طالبة
خمسمائة طالب
500