Home » » Bahagia, Milik siapa?

Bahagia, Milik siapa?

Unknown | 5:55 AM | 0 komentar

       Kehidupan di dunia yang sangat singkat ini selalu mengalami roda perputaran terus menerus, adakalanya hari ini kaya besok miskin, hari ini di atas besok di bawah, hari ini susah besok bahagia dan lain lain.
      Dalam mengenai roda perputaran yang selalu membawa nasib seseorang yang tak pernah usai, yang penting selalu bersyukur dalam segala hal. Ketika seorang bersyukur dengan apa yang didapat hari ini seperti baru dapat gaji dari hasil kerjanya, baru dapat  berita bahagia yang membanggakan dianjurkan untuk selalu bersyukur, tapi anehnya ketika seorang mendapat gaji yang baik, istri yang sholehah, rizki melimpah ruah, berpendidikan tinggi belum sepenuhnya banyak yang belum bahagia, kemungkinan besar rasa syukur itu belum Nampak pada diri seorang tersebut. 
      Meminjam konsep kebahagian menurut Imam Ghazali, bahwa kebahagian itu terdapat pada ilmu dan ibadah. Menurut tokoh ilmuan tersebut bahwa ilmu merupakan kebahagian yang terdapat pada diri seorang, akan tetapi menurut saya ilmu itu dimaksudkan yang bermanfaat pada diri sendiri dan orang lain. 
      Sedangkan ibadah menjadikan kebahagian kalau orang tersebut tertanam niat untuk beribadah, semisal tidur diniati ibadah untuk persiapan shalat subuh, berdagang berniat ibadah untuk mencukupi keluarga dan lain lain. Dari deskripsi di atas, sesungguh kebahagian itu milik siapa? Dalam sifat kebesaran Allah, bahwa mahluk yang diciptakan di didunia ini selalu diberikan kebahagian yang merata, walaupun disisi lain takdirnya berbeda seperti tingkat rizki, nasib dan lain lain. Oleh karena itu bagi seseorang yang belum bahagia dengan takdirnya masing masing sungguh seorang tersebut tidak akan merasa bahagia apalagi mengucapkan rasa syukur. Wassalam.

Share this article :

0 komentar:

Post a Comment