cara mengajar baca tulis huruf dalam bahasa Arab

Unknown | 5:31 PM | 0 komentar
 
 
                                           
bahasa Arab mempunyai karakteristik yang membedakan dari bahasa asing lainnya yaitu berupa huruf, diantara perbedaan tersebut ialah bahwa huruf Arab bersifat sillabary, dalam artian tidak mengenal huruf vokal karena semua hurufnya konsonan. perbedaan lainnya cara menulis dan membacanya dari sebelah kanan ke kiri. hal ini merupakan problematika tersendiri dalam mempelajari bahasa Arab bagi pecinta bahasa Arab yang hanya mengenal huruf latin, seperti para siswa di sekolah.
berdasarkan permasalahan tersebut, ada beberapa cara untuk mengajarkan baca tulis huruf Arab. yaitu metode alpabetik dan metode bunyi.
metode alpabetik merupakan metode pengajaran baca tulis dengan dimulai dari pengenalan nama nama huruf dan ortografi atau bentuk tulisannya.seperti kita mengenalkan bunyi huruf konsonan setelah digabung dengan huruf vokal sehingga membentuk sebuah fonem. misalnya B-U =BU, D-I=DI. karena huruf Arab semunya konsonan, maka dalam bahasa Arab diciptakan tanda vokal berupa syakal yang diletakkan di atas dan di bawah huruf. pada tahap pertama pengenalan huruf yang bertanda vokal seperti
اَ اِ اُ        بَ بِ بُ         تَ تِ تُ
setelah itu dilanjutkan dengan latihan membaca secara intensif  sampai membaca tanpa syakal.
metode yang kedua bisa menggunakan metode bunyi, metode ini merupakan cara mengajar yang tidak dimulai dengan pengenalan huruf, akan tetapi langsung pada bunyi. hal ini ada tiga cara  yang bisa digunakan. yaitu cara sintesis (merangkai), cara analitis (mengupas), dan campuran dari kedua cara tersebut yaitu analitis sintesis, yang pertama berangkat dari bagian bagian  suku kata bunyi huruf syakal menuju keutuhan kata , sedangkan yang kedua berangkat dari keutuhan kata  menuju pada bagian suku kata.

cara menulis karya ilmiah yang baik dan mudah

Unknown | 6:44 PM | 0 komentar
selamat malam sobat. menulis karya ilmiah yang  bersumber penelitian adalah menulis laporan penelitian dan artikel untuk jurnal ilmiah. oleh sebab itu, format penulisannya menyesuaiakn dengan format penelitian. format penelitian sangat tergantung dengan metode penelitian yang digunakan, dimana setiap metode memiliki format tersendiri. format dalam menulis karya ilmiah merupakan jalan ikiran yang terdapat dalam sebuah penelitian yang dikaitkan dengan proses penulisan
 Dalam pembahasan ini kita tidak akan menekankan kepada aspek-aspek penelitian seperti teknik pengambilan data, analisis data, dan teknik analisis statistika, melainkan kepada rambu-rambu pikiran yang merupakan tema pokok sebuah proses penelitian. Seperti kita ketahui bahwa penelitian adalah sebuah proses pemecahan masalah, maka penulisan karya tulis ilmaih merupakan pemaparan proses pemecahan masalah, sehingga pembaca memperoleh jawaban dari masalah yang diteliti.
Karya tulis ilmiah hasil penelitian berfungsi mengkomunikasikan ihwal gagasan atau hasil penelitian yang telah dilakukan, khususnya (a) gagasan: Apa yang menjadi permasalahan, dan Bagaimana gagasan yang dikemukakan dalam memecahkan maasalah, (b) Penelitian: apa yang diteliti, mengapa penelitian dilakukan, dan apa yang menjadi fokusnya, apa yang menjadi acuan konseptualnya,  bagaimana desainnya, bagaimana data dikum- pulkan dan dianalisis, temuan apa yang diperoleh, apa kesimpulan akhirnya, dan apa rekomendasi yang dinyatakan berdasarkan temuan tersebut bagi kepentingan praktis dan pengembanga ilmu.
Bentuk karya tulis ilmiah ada dua macam, yaitu (a) panjang, contoh- nya skripsi, tesis atau laporan penelitian, dan (b) atau versi pendek, contoh- nya  artikel jurnal dan makalah simposium.

A.  Sistematika Laporan Penelitian
Bagian Awal

    Hal-hal yang termasuk bagian awal adalah :
    Halaman sampul
    Halaman judul
    Abstrak
    Kata Pengantar
    Daftar Isi
    Daftar Gambar
    Daftar Lampiran

Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
E.   Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian pustaka setiap variabel
B. ...............
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel Penelitian
D. Metode Penelitian
E.   Instrumen Penelitian
F.   Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Uji Prsayarat Analisis
 C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan hasil penelitian
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
Bagian Akhir
•        Daftar Pustaka
•        Lampiran
•        Riwayat Hidup Penulis
f).     Sistematika Laporan Penelitian Versi Pendek:
(Makalah Seminar, Artikel Jurnal Ilmiah)
1).  Pendahuluan
2).  Metode
3).  Temuan dan Pembahasan
4).  Kesimpulan dan Rekomendasi
5).  Daftar Pustaka

cara menumbuhkan semangat kerjasama

Unknown | 5:43 AM | 0 komentar
Di dalam sekolah, terdapat sejumlah orang yang bekerja pada posisi dan peran masing-masing. Dari sudut pandang ini, sekolah adalah sebuah tim kerja (team work). Kekuatan apakah yang mempengaruhi kuat tidaknya sebuah organisasi/tim?. Salah satu faktor penentunya adalah komitmen dari para anggota organisasi
Komitmen dapat diartikan sebagai (a)  keyakinan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi; (b) kesediaan untuk bekerja dan menjadi bagian dari organisasi; dan (c) bersungguh-sungguh untuk tetap menjadi anggota organisasi.
Di dalam memahami komitmen, terdapat tiga pendekatan. Pertama adalah komitmen sebagai dorongan pribadi (yang tulus),  memiliki tiga elemen kunci, yaitu: continuance (perhitungan untung-rugi), cohesion (relationship-oriented) dan control.( kepatuhan terhadap norma). Kedua, komitmen sebagai hasil interaksi antara individu dengan organisasi. Ketiga, komitmen ditumbuhkan oleh organisasi melalui kemampuannya memperhatikan pekerja.
Komitmen seorang anggota terhadap organisasi dipengaruhi berbagai variabel, yaitu:
Personal characteristics , meliputi jenis kelamin usia, pendidikan, tenure (kemapanan status pekerjaan), motivasi berprestasi, dan kompetensi, dan keberagamaan)
Role-related characteristics: berkaitan dengan ruang lingkup pekerjaan, tantangan, konflik peranan, dan pertentangan peran.
Work experiences berkaitan dengan (dependabilitas organisasi, personal importance, pemenuhan harapan, sikap yang positif, dan gaya kepemimpinan.
Strucutral characteristics terkait dengan formalisasi, dependensi fungsional, desentralisasi, dan partisipasi dalam pengambilan keputusan.
Dalam pandangan Etzioni (1961), komitmen berkaitan dengan dua hal, yaitu (a) orientasi pekerja terhadap organisasinya (dalam arti keterlibatannya), meliput: alienative, calculative dan moral , dan (b) power yang digunakan oleh organisasi terhadap pekerja, berupa: coercive (hukuman); remunerative (memberikan imbalan), dan normatif. Komit- men ideal yang diharapkan adalah “normative compliance”, yaitu kepa- tuhan yang didasarkan atas kesadaran normatif, bukan kalkulatif apalagi takut terhadap hukuman.