bahasa Arab mempunyai karakteristik yang membedakan dari bahasa asing lainnya yaitu berupa huruf, diantara perbedaan tersebut ialah bahwa huruf Arab bersifat sillabary, dalam artian tidak mengenal huruf vokal karena semua hurufnya konsonan. perbedaan lainnya cara menulis dan membacanya dari sebelah kanan ke kiri. hal ini merupakan problematika tersendiri dalam mempelajari bahasa Arab bagi pecinta bahasa Arab yang hanya mengenal huruf latin, seperti para siswa di sekolah.
berdasarkan permasalahan tersebut, ada beberapa cara untuk mengajarkan baca tulis huruf Arab. yaitu metode alpabetik dan metode bunyi.
metode alpabetik merupakan metode pengajaran baca tulis dengan dimulai dari pengenalan nama nama huruf dan ortografi atau bentuk tulisannya.seperti kita mengenalkan bunyi huruf konsonan setelah digabung dengan huruf vokal sehingga membentuk sebuah fonem. misalnya B-U =BU, D-I=DI. karena huruf Arab semunya konsonan, maka dalam bahasa Arab diciptakan tanda vokal berupa syakal yang diletakkan di atas dan di bawah huruf. pada tahap pertama pengenalan huruf yang bertanda vokal seperti
اَ اِ اُ بَ بِ بُ تَ تِ تُ
setelah itu dilanjutkan dengan latihan membaca secara intensif sampai membaca tanpa syakal.
metode yang kedua bisa menggunakan metode bunyi, metode ini merupakan cara mengajar yang tidak dimulai dengan pengenalan huruf, akan tetapi langsung pada bunyi. hal ini ada tiga cara yang bisa digunakan. yaitu cara sintesis (merangkai), cara analitis (mengupas), dan campuran dari kedua cara tersebut yaitu analitis sintesis, yang pertama berangkat dari bagian bagian suku kata bunyi huruf syakal menuju keutuhan kata , sedangkan yang kedua berangkat dari keutuhan kata menuju pada bagian suku kata.